gendingan.desa.id - "Mbak Ndari" demikian warga Dusun Gendingan Lor memanggil pemilik warung kopi di RT 003 RW 001 tersebut, warung kopi yang buka mulai pagi ini biasanya ramai, namun hingga menjelang siang Warung masih saja sepi, hanya beberapa orang yang nampak duduk di bangku dengan segelas kopi di depannya.

"Kok tumben sepi mbak?" begitu kata seseorang yang nampak baru masuk warung.

"kopi mbak" imbuhnya setelah duduk di antara pengunjung warung.

"wah mbah Wo, mangga pinarak mbah" jawab wanita pemilik warung dengan ramah, rupanya seseorang yang baru saja masuk warung tersebut adalah Kasun Gendingan Lor "Darsono" , atau yang lebih akrab di sapa dengan "Mbah Wo Son".

"Lha ini kebetulan ada pak kasun, ini lho pak, dari tadi pada grenang-greneng soal jalan yang mau di bangun, pengen tahu soal pembangunan jalan" ujar "Suharto" seorang pensiunan tentara yang juga turut ngopi di warung tersebut.

"Gini, untuk pembangunan jalan ini kan sebenarnya sudah di sosialisasikan di rapat RT kemarin, tapi ya biar jelas tak jelaskan lagi" ujar mbah Wo Son sambil mengaduk kopi hitam pesanannya.

"Lha pas kumpulan RT saya ndak bisa datang e mbah, anak saya badane anget nggak mau ditinggal" sahut "Kamto" yang dari tadi nampak duduk paling pojok sambil makan pisang goreng.

"Pembangunan jalan ini berupa pemasangan paving, untuk 2 jalan, yaitu jalan di RT 002 dan RT 003 wilayah RW 001, yang RT 002 itu panjange 360 M itu dananya Rp. 129.850.000, terus yang RT 003 itu panjange 229 M dananya Rp. 84.000.000, semua dana bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2023", begitu penjelasan singkat dari mbah Wo Son.

"Reeng. ..reeng..." suara sepeda motor berhenti tepat di sebelah warung, nampak turun seseorang yang sudah sangat dikenal oleh warga Dusun Gendingan Lor

"Lha ini Mbah Carik juga rawuh, mangga mbah carik pinarak lenggah", sapa mbah Wo Son di sela-sela penjelasannya soal pembangunan jalan, Laki-laki besusia 44 Tahun yang di panggil mbah Carik adalah Sekdes Gendingan "Oekusi Arifin Siswanto" yang biasa di panggil "Pak Arif" atau "Mbah Carik".

" ada apa to kok kelihatannya serius banget?" tanya mbah carik setelah memesan segelas kopi hitam kesukaannya kepada "Mbak Ndari"

" ini lho mbah carik, mas Kamto tadi tanya soal pembangunan jalan, dan sudah saya jelaskan" jawab Mbah Wo Son, 

"Anu mbah Carik, pembangunan jalan ini masyarakat di mintai swadaya apa tidak? soale saya belum punya dhuwit, panenan juga hasilnya merosot" tanya Kamto, 

"Masyarakat tidak perlu bayar Swadaya, semua biaya sudah di tanggung pemerintah melalui Dana Desa, bahkan nanti yang kerja juga dibayar" jelas Mbah Carik lagi.

"Alhamdulillah kalau begitu, kami masyarakat benar-benar berterima kasih kepada pemerintah, kami benar-benar merasa terbantu" ujar Kamto kemudian sebelum pamit pulang dan hendak membayar kopi pesanannya.

"Sudah ndak usah dibayar, biar nanti saya yang bayar" sahut "Mbah Carik kepada Kamto"

"Wah njih Mbah, matur suwun sanget, Assalamualaikum " jawab Kamto sambil berlalu meninggalkan warung.

Setelah beberapa saat dan membayar semua pesanan kopi dan makanan para pengunjung warung, Mbah Carik dan Mbah Wo Son juga pamit meninggalkan warung Mbak Ndari untuk meninjau lokasi pembangunan jalan di Dusun Gendingan Lor tersebut.